Sejarah Bintaro Tangerang Selatan Dari Tangsel Banget Bintaro Jaya adalah suatu kota mandiri yang dikembangkan PT. Jaya Real Property (dahulu PT Bintaro Jaya). Kota ini dibangun pertama kali pada tahun 1979. Bintaro Jaya ini semakin populer dengan tuntasnya proyek Jalan Tol Ulujami-Serpong. Kota mandiri ini pertama dikembangkan di Kota Jakarta Selatan dan meluas ke Kota Tangerang Selatan. Kini luasnya telah mencapai 1000 hektar.
Nama Bintaro diambil dari nama Kelurahan Bintaro yang juga mengambil nama tanaman Bintaro (Cerbera manghas), sedangkan Jaya berasal dari nama pengembangnya
Bintaro Jaya dikembangkan sejak tahun 1979 oleh PT Jaya Real Property Tbk, salah satu anak perusahaan PT Pembangunan Jaya yang sahamnya mayoritas milik PemdaDKI Jakarta. Jaya Property selama lebih dari seperempat abad telah dikenal sebagai salah satu perusahaan realestat di ibukota. PT Pembangunan Jaya melakukan pembangunan dan manajemen proyek perumahan dan properti, antara lain adalah Graha Raya, Puri Jaya, Plaza Bintaro Jaya, Plaza Slipi Jaya dan Pusat Perdagangan Senen blok IV–V. PT Jaya Real Property Tbk telah terdaftar pada Bursa Efek Jakarta sejak tahun 1994.
Bintaro Jaya sebagai proyek pengembangan perusahaan PT Jaya Real Property Tbk adalah yang pertama yang memperkenalkan konsep “kota taman” di Indonesia. Dua puluh enam tahun kemudian, Bintaro Jaya memakai slogan “The Professional’s City” untuk mencerminkan strategi pemasarannya sebagai hunian pilihan bagi kaum intelektual dan profesional Jakarta. Fasilitas pendukung dan lingkungan fisik dan sosial dirancang dengan baik untuk memenuhi kebutuhan warganya akan hunian yang nyaman untuk ditinggali.
Sejarah Bintaro Tangerang Selatan
Kecelakaan Kereta Api Bintaro 1987 atau yang dikenal dengan nama Tragedi Bintaro adalah peristiwa kecelakaan tragis yang melibatkan dua buah kereta api di daerah Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, pada tanggal 19 Oktober 1987yang merupakan musibah terburuk dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia. Peristiwa ini juga menyita perhatian publik dunia.
Sebuah kereta api Patas Ekonomi Merak jurusan Tanah Abang – Merak yang berangkat dari Stasiun Kebayoranbertabrakan dengan kereta api Lokal Rangkas jurusan Rangkasbitung – Jakarta Kota yang berangkat dari Stasiun Sudimara. Peristiwa ini tercatat sebagai salah satu kecelakaan paling buruk dalam sejarah transportasi di Indonesia.
Penyelidikan setelah kejadian menunjukkan adanya kelalaian petugas Stasiun Sudimara yang memberikan sinyal aman bagi kereta api dari arah Rangkasbitung, padahal tidak ada pernyataan aman dari Stasiun Kebayoran. Hal ini dilakukan karena tidak ada jalur yang kosong di stasiun Sudimara.
Sejarah Bintaro Tangerang Selatan
Kecelakaan kereta adalah peristiwa kecelakaan tragis yang melibatkan dua buah kereta api di daerah Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, pada tanggal 19 Oktober 1987 yang merupakan musibah terburuk dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia. Peristiwa ini juga menyita perhatian publik dunia.
Sebuah kereta api ekonomi patas jurusan Tanah Abang – Merak yang berangkat dari Stasiun Kebayoran bertabrakan dengan kereta api ekonomi cepat jurusan Rangkasbitung – Jakarta Kota yang berangkat dari Stasiun Sudimara. Peristiwa ini tercatat sebagai salah satu kecelakaan paling buruk dalam sejarah transportasi di Indonesia.
Penyelidikan setelah kejadian menunjukkan adanya kelalaian petugas Stasiun Sudimara yang memberikan sinyal aman bagi kereta api dari arah Rangkasbitung, padahal tidak ada pernyataan aman dari Stasiun Kebayoran. Hal ini dilakukan karena tidak ada jalur yang kosong di stasiun Sudimara.
Seperti yang kalian tau bahwa sejarah bintaro dahulu adalah sejarah yang sangat tragedi dalam Kecelakaan, dan saat ini bintaro tangerang selatan sangat indah dan tampak luas berkembangan bintaro ini.