Sejarah Pamulang Tangerang Selatan Dari Tangsel Banget ada yang tahu asal-usul nama Pamulang? Pamulang adalah sebuah kecamatan di Tangerang Selatan. Sebelum Tangerang Selatan menjadi kota otonom, Pamulang merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Tangerang.
Pamulang berada sekitar 30 km dari pusat Jakarta, 50 km dari Ranca Bungur, Bogor, 50 km dari pelabuhan udara Internasional Soekarno Hata, TNGers. Pamulang (berpenduduk 104.000) berada 30 km di sebelah barat daya Jakarta, Indonesia.
Nah, nama “Pamulang” berasal dari kata “Pamulangan”. Konon pada zaman dahulu kala, situ-situ sekitar Pamulang beserta rumputnya yang hijau, sering menjadi pos peristirahatan pasukan yang hendak pulang dari menyerang kota Jakarta (Batavia).
Sultan Agung, pun mampir di Pamulang pada saat menyerang J.P. Coen pada abad XVII. Sebagian Pamulang pernah menjadi kebun karet, serta sebagian lagi di miliki oleh tuan tanah Kedaung.
Sekarang Pamulang sudah berkembang pesat. Tanahnya yang tergolong baik dan udaranya yang sejuk pun untuk bercocok tanam sekarang sudah terganti dengan gedung-gedung di pinggir jalan.
Sekarang, sedikit lagi ilmu sejarah tentang Tangerang bertambah kan,
Sejarah Pamulang Tangerang Selatan
kata “Pamulang” berasal dari kata “Pamulangan”. Sayangnya, pada laman website yang sama, tidak diuraikan lebih lanjut arti dari kedua kata itu. Hanya diceritakan bahwa sejak zaman dahulu, wilayah Pamulang telah menjadi pos peristirahatan pasukan yang hendak menyerang Belanda di kota Batavia (Jakarta).
Tidak ada penjelasan lebih jauh tentang apa hubungan antara “pamulangan” dan istirahatnya pasukan di wilayah yang dulunya disebutkan pernah menjadi kebun karet ini. Juga tidak disebutkan, ‘kapan’ pasukan ‘siapa’ dan ‘darimana’ yang akan menyerang Batavia itu singgah. Hanya sedikit disinggung, bahwa Sultan Agung, pun pernah mampir di Pamulang pada saat menyerang J.P. Coen pada abad XVII.
Sejarah Pamulang Tangerang Selatan
Hingga pada tahun 1981, nama Pamulang belum begitu terdengar. Wilayah ini justru dikenal dengan nama Perwakilan Kecamatan Kedaung, yang lebih populer sebutan Kemantren Kedaung (berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Tk. II Jawa Barat No. 138/SK-1294-Pem.Um/81 tanggal 22 September 1981).
Perubahan nama menjadi Kemantren Pamulang (dan kemudian kecamatan Pamulang sesuai PP No 3 tahun 1992) diusulkan oleh Bupati Tangerang ke-limabelas, H. Tadjus Sobirin (1983 – 1993). Nama itu kemudian dipakai hingga hari ini untuk merujuk daerah seluas 2.682 Ha di Kota Tangerang Selatan itu.
Banyak Sekali yang harus di jelaskan dari pamulang sejarah dahulu dan sekarang sudah berkembang bagus, ya walaupun pamulang jaman dulu memang tampak hijau dan tidak terlalu padat, tetapi pamulang sekarang lebih maju walaupun agak macet, dan padat oleh penduduk,